tag:blogger.com,1999:blog-7000231480154556922024-03-05T06:45:30.080-08:00Open your eyes and your soulviethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-3294303285405184942011-01-11T06:56:00.001-08:002011-01-12T18:55:54.610-08:00KEPEMIMPINAN<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><div style="color: black;"><span style="font-size: x-large;"><b><span style="font-size: large;">UAS INTERPERSONAL SKILL </span></b></span></div><span style="font-size: large;"><b>*Pemimpin Ideal ( Super Leadership)</b></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Pada dasarnya seorang super leader di nilai mampu membuat pencapaian besar apabila pemimpin di bawahnya terdiri dari pengikut yang memiliki kemampuan dan kemauan.ini berarti bahwa pemimpin di bawahnya tidak sekedar menjadi pengikut yang baik tetapi juga harus mampu bekerja sama demi mencapai tujuan yang di inginkan oleh superleader, dan superleader ini pada dasarnya harus memiliki kemampuan untuk </span></span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Mendelegasikan </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Memotivasi </span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">dan Mendidik Para pengikutnya</span></span></li>
</ul><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkxK53UjateFEtMIWqRUzkqSWVtW_YqRxn4pV7la3VTh4dT3irIh5U1WR3iwOGMSN3u3ppX527Jj4oPCfOLsWi6DVUQWj-aXAdKWh2Dzh6oe4fr_0KzlIJuaDtOTeX6vRzeGxMj8CYOL8/s1600/leaderlogo.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkxK53UjateFEtMIWqRUzkqSWVtW_YqRxn4pV7la3VTh4dT3irIh5U1WR3iwOGMSN3u3ppX527Jj4oPCfOLsWi6DVUQWj-aXAdKWh2Dzh6oe4fr_0KzlIJuaDtOTeX6vRzeGxMj8CYOL8/s320/leaderlogo.gif" width="280" /></a></span></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dan membentuk lingkungan yang mendukung usaha mempengaruhi itu. Para pemimpin biasanya menggunakan kekuasaan dan bujukan untuk memotivasi para pengikutnya. Budaya kita masih sering menganggap seorang pemimpin sebagai </span><span style="font-size: small;">power distance</span><span style="font-size: small;"> yang memberikan jarak atau tidak boleh terlalu dekat terhadap orang yang dipimpinnya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Arti dari kepemimpinan itu sendiri ,Kepemimpinan yaitu suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan Anda menuju sukses.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsx8VyDCuoB97TcsPAibVxdLY364WJC8kgtFjwEPlSyWNzN8KmNEDiqn49JjZWOBL_MyTeB8cTKEytXQX_9BQr-qfqfoC02z5FJ8UKIQIKUlbwHVUO041d_D5id3O2rfpX3MSuK3kDR7g/s1600/apakah-anda-seorang-pemimpin-atau-penguasa-atau-kedua-nya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsx8VyDCuoB97TcsPAibVxdLY364WJC8kgtFjwEPlSyWNzN8KmNEDiqn49JjZWOBL_MyTeB8cTKEytXQX_9BQr-qfqfoC02z5FJ8UKIQIKUlbwHVUO041d_D5id3O2rfpX3MSuK3kDR7g/s320/apakah-anda-seorang-pemimpin-atau-penguasa-atau-kedua-nya.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<b><span style="font-size: small;">* Sifat-sifat seorang pemimpin yang ideal, sebagai berikut: </span></b><br />
<ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai pengetahuan umum yang luas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berkemampuan untuk tumbuh dan berkembang.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Bersifat inkuisitif.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berkemampuan analitik.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai daya ingat yang kuat.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berkapasitas integratif.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berketrampilan komunikatif yang efektif.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai ketrampilan mendidik.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai rasionalitas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki objektifitas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai pragmatisme.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berkemampuan menentukan skala prioritas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;">Berkemampuan membedakan yang urgen dan yang penting.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki rasa tepat waktu.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Mempunyai rasa kohesi yang tinggi.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki naluri relevansi.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berketeladanan.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Bersedia menjadi pendengar yang baik.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki adaptabilitas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki fleksibilitas.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki ketegasan.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Memiliki keberanian.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;"> Berorientasi masa depan.</span></li>
</ul><ul><li><span style="font-size: small;">Bersikap antisipatif.</span></li>
</ul><span style="font-size: small;"><b><span style="font-size: small;"> </span></b></span><br />
<ul><li><span style="font-size: small;">Dapat menyelesaikan masalah dengan cepat yang menjadi tanggungjawabnya </span></li>
</ul></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">mendisiplinkan diri untuk mencari solusi setiap masalah dan bersikap action oriented.</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Tegas dan bijak sana</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Adil dan benar</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Memiliki rasa percaya diri </span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Berani bertanggung jawab</span></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yang tidak di sarankan jika menjadi seorang pemimpin :</span></div><ol style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Menyalahkan pihak lain atau mencari kambing hitam atas terjadinya masalah</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tidak bertanggung jawab atas segala hal yang menjadi kewajibannya</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menutup-nutupi permasalahan</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Menjanjikan sesuatu yang belum ada kejelasannya</span></li>
</ol><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>* Tipe-tipe kepemimpinan</b> :</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"> </span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">3. TIpe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2fg0bUI7XvSE2nZp_KeYfAMAg9drsjCSioKzXvmjwscWm_eoRf90epFMLfbl2Nq8Bd4KX9zyN9gCYgLnCSDV_2OjBhsQhuMFltEg7ZVbRmU-pRLpLC9FF0lGDcGoxL1zDck7OOcu0TRs/s1600/LEADER.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2fg0bUI7XvSE2nZp_KeYfAMAg9drsjCSioKzXvmjwscWm_eoRf90epFMLfbl2Nq8Bd4KX9zyN9gCYgLnCSDV_2OjBhsQhuMFltEg7ZVbRmU-pRLpLC9FF0lGDcGoxL1zDck7OOcu0TRs/s320/LEADER.jpeg" width="320" /></a></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian :</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: large;">*Kecerdasan emosi </span></b></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada anak-anak. Orang-orang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri, menderita kekurangmampuan pengendalian moral.</span><br />
<span style="font-size: small;">Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.</span><br />
<span style="font-size: small;">Sementara Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.</span><br />
<span style="font-size: small;">Selanjutnya Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain. Menurut Harmoko (2005) Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang indiovidu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik.</span><br />
<span style="font-size: small;">Sedangkan menurut Dio (2003), dalam konteks pekerjaan, pengertian kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengetahui yang orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk menangani masalah. Orang lain yang dimaksudkan disini bisa meliputi atasan, rekan sejawat, bawahan atau juga pelanggan. Realitas menunjukkan seringkali individu tidak mampu menangani masalah–masalah emosional di tempat kerja secara memuaskan. Bukan saja tidak mampu memahami perasaan diri sendiri, melainkan juga perasaan orang lain yang berinteraksi dengan kita. Akibatnya sering terjadi kesalahpahaman dan konflik antar pribadi.</span><br />
<span style="font-size: small;">Berbeda dengan pemahaman negatif masyarakat tentang emosi yang lebih mengarah pada emosionalitas sebaiknya pengertian emosi dalam lingkup kecerdasan emosi lebih mengarah pada kemampuan yang bersifat positif. Didukung pendapat yang dikemukakan oleh Cooper (1999) bahwa kecerdasan emosi memungkinkan individu untuk dapat merasakan dan memahami dengan benar, selanjutnya mampu menggunakan daya dan kepekaan emosinya sebagai energi informasi dan pengaruh yang manusiawi. Sebaliknya bila individu tida memiliki kematangan emosi maka akan sulit mengelola emosinya secara baik dalam bekerja. Disamping itu individu akan menjadi pekerja yang tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan, tidak mampu bersikap terbuka dalam menerima perbedaan pendapat , kurang gigih dan sulit berkembang.</span><br />
<span style="font-size: small;">Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).</span><br />
<span style="font-size: small;">Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan Mental yang membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan tersebut.Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi dapat ditingkatkan, baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat dirasakan baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup.</span><br />
<span style="font-size: small;">Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:</span><br />
<span style="font-size: small;">1.Memahami emosi-emosi sendiri</span><br />
<span style="font-size: small;">2.Mampumengelolaemosi-emosisendiri</span><br />
<span style="font-size: small;">3.Memotivasidirisendiri</span><br />
<span style="font-size: small;">4.Memahamiemosi-emosioranglain</span><br />
<span style="font-size: small;">5. Mampu membina hubungan sosial </span><br />
<div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilawTd9FEt58mpBwq_pmljW5ct4v498l8pcsK-45g24IW0C3f2qrkzJWQFnu3rtkVkgiAF3scvdX0xaPGRTWUwI_orGFmXMVf1RaxL_6fYNBsgrkEk3I9OL4KQmgtk9awE46WGF69bl_Q/s1600/kecerdasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilawTd9FEt58mpBwq_pmljW5ct4v498l8pcsK-45g24IW0C3f2qrkzJWQFnu3rtkVkgiAF3scvdX0xaPGRTWUwI_orGFmXMVf1RaxL_6fYNBsgrkEk3I9OL4KQmgtk9awE46WGF69bl_Q/s1600/kecerdasan.jpg" /></a></span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Sejauh mana kecerdasan emosi anda,Untuk mengetahuinya, kelima unsur diatas dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah anda termasuk orang yang cerdas secara emosi. </span><br />
<br />
*<b> Pentingmya kecerdasan emosi</b><br />
seorang bekerja dgn melibatkan emosi itu sebuah realita yg mendasar terutama seorang pemimpin. Emosi seorang pemimpin itu menular ke seluruh organisasi. Sebenarnya sederhana saja, di dlm setiap kelompok orang, pemimpin mempunyai daya maksimal utk "mempermainkan" emosi setiap orang. Jika emosi orang-orang didorong ke arah antusiasme, kinerja akan meningkat; sebaliknya jika orang-orang didorong ke arah kebencian dan kecemasan, maka kinerja akan merosot. Dia tdk tahu bhw pemahaman yg baik akan peran kuat emosi (positif) di suatu tempat dpt menghasilkan sesuatu yg tdk hanya hal nyata sprti bertahannya orang2 berbakat/produktif di organisasi tsb, ttp jg hal yg tdk nyata namun sm pentingnya, sprti moral, motivasi, dan komitmen yg lebih tinggi. Saya tahu mengutarakan keluhan bisa menjernihkan suasana, tetapi jika orang menyampaikan keluhannya dg amarah yg dahsyat, apakah itu efektif utk mencapai maksud/tujuan dr keluhan tersebut. Amarah sprti itu hanya menciptakan flooding (meningkatnya denyut jantung dan perasaan tertekan) bg orang yg mendengarnya. Orang yg mengalami flooding<span style="font-style: italic;"> </span>tdk bs merespons dgn jernih;pikirannya kacau-balau; shg respons primitif yg paling siap yaitu mengakhiri interaksi dgn secepat mungkin, salah satu cara dg "mematikan pendengaran" atau "membangun tembok" trhdp org lain shg menciptakan jarak emosi dan fisik di antara mereka. Kepemimpinan yg disonansi kurang harmonis ini melemahkan semangat orang, melelahkan mereka (para anggota), atau membuat mrk tdk betah. Dia tdk harus terlalu "bermanis-manis" pd anggota, ttp setidaknya dpt mencoba utk menekankan realita tuntutan kerja Visi dan Misi tanpa harus membuat orang jengkel dan takut.</div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Ada 4 inti kecerdasan emosi yaitu </div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><ul><li>Kesadaran diri, </li>
<li>Pengelolaan diri, </li>
<li>Kesadaran sosial, </li>
<li>Dan pengelolaan Relasi </li>
</ul>4 inti ini saling terkait dan Kesadaran diri adalah landasan dr ketiga inti lainnya. Misalnya, seseorang tdk dapat mengelola emosinya dgn baik jika ia sedikit atau tdk memilki kesadaran akan emosinya (mengenali perasaan diri sndri). Dan jika emosinya tdk terkendali, kemampuannya utk menangani relasi akan memburuk. Singkatnya, kesadaran diri akan memungkinkan empati dan pengelolaan diri, dan gabungan dr kedua hal ini akan memungkinkan pengelolaan relasi yg efektif. Itulah sebabnya knp kecerdasan emosi sangat penting tidak hanya dlm hubungan antar pribadi tetapi jg dlm kepemimpinan yg resonance<br />
<br />
<span style="font-size: small;"> </span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>*Manfaat EQ bagi pemimpin</b></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apa manfaat / bagaimana peran dari kecerdasan EQ BAGI PEMIMPIN</span><br />
<span style="font-size: small;">-80% kesuksesan dipengaruhi oleh EQ dan hanya 20% oleh IQ</span><br />
<span style="font-size: small;">-IQ membuat seseorang diterima bekerja, tapi EQ-lah yang membuat seseorang dipromosikan</span><br />
<span style="font-size: small;">-Dalam bidang apapun kecerdasan emosional membuat Anda cenderung lebih disukai</span><br />
<span style="font-size: small;">-Rata-rata orang yang cerdas emosinya, lebih berbahagia</span><br />
<span style="font-size: small;">-Kajian terbaru Daniel Goleman : Otak kita tercipta untuk Kehidupan Sosial yang Kaya, tapi banyak yang tidak tahu cara Memanfaatkannya</span><br />
<span style="font-size: small;">Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.</span><br />
<span style="font-size: small;">Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.</span><br />
<span style="font-size: small;">Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"> <b>*Apa hasil dari suatu pengembangan EQ</b></span><br />
<span style="font-size: small;">-Lebih peka dan lebih sensitive dengan kebutuhan emosional orang lain </span><br />
<span style="font-size: small;">-Mengendalikan mood maupun emosi Anda secara cepat dan tepat</span><br />
<span style="font-size: small;">-Mulai menggunakan emosi Anda sebagai tenaga yang konstruktif, bukan destruktif </span><br />
<span style="font-size: small;">-Mampu mengekspresikan kemarahan Anda secara positif dan membangun </span><br />
<span style="font-size: small;">-Memahami, memodifikasi bahkan memanipulasi secara positif interaksi yang lebih memberikan nilai tambah bagi Anda dan orang lain </span><br />
<span style="font-size: small;">-Lebih membangun harga diri yang positif </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VmdOI8OR2JKfWk-ji0OF1IjM7qrMMS0sAkST_Ltan_QX2hJplr2wIr3GM5_pyYRQ4nIum0OHgo9XZir4PgU-65IJKUB_Az41ntZb3JgZPN6723HyshlBcgnRNv63rh8boQrOqnRnVHk/s1600/EQ.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VmdOI8OR2JKfWk-ji0OF1IjM7qrMMS0sAkST_Ltan_QX2hJplr2wIr3GM5_pyYRQ4nIum0OHgo9XZir4PgU-65IJKUB_Az41ntZb3JgZPN6723HyshlBcgnRNv63rh8boQrOqnRnVHk/s320/EQ.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">7 Kiat meningkatkan kecerdasan Emosi ( EQ) di kantor : </span><br />
<span style="font-size: small;">* Mengenali emosi diri</span><br />
<span style="font-size: small;">Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. </span><br />
<span style="font-size: small;">Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.</span><br />
<span style="font-size: small;">* Melepaskan emosi negatif</span><br />
<span style="font-size: small;">Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.</span><br />
<span style="font-size: small;">* Mengelola emosi diri sendiri</span><br />
<span style="font-size: small;">Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Anda.</span><br />
<span style="font-size: small;">Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya. </span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">* Memotivasi diri sendiri</span><br />
<span style="font-size: small;">Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang.</span><br />
<span style="font-size: small;"> Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.</span><br />
<span style="font-size: small;">* Mengenali emosi orang lain</span><br />
<span style="font-size: small;">Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.</span><br />
<span style="font-size: small;">* Mengelola emosi orang lain</span><br />
<span style="font-size: small;">Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.</span><br />
<span style="font-size: small;">Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pemimpin harus memilik kemampuan mempengaruhi orang lain di antaranya organisasi untuk mengelola emosi orang lain.</span><br />
<span style="font-size: small;">* Memotivasi orang lain</span><br />
<span style="font-size: small;">Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal.</span><br />
<span style="font-size: small;">Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang lain.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><b>*Ciri pemimpin yang memiliki kecerdasan emosi : </b></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b>Seorang pemimpin yang efektif menggunakan pengaruh hubungan personil dalam mempengaruhi orang lain. Hubungan personil dibangun menggunakan ketrampilan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi tidak hanya membedakan pemimpin yang menonjol dengan yang tidak, tetapi juga berkaitan dengan kinerja yang baik </span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">yang menyoroti perbedaan kecerdasan emosi dari pemimpin dapat membuat faktor keberhasilan karir dan organisasi dalam hal:</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Pemimpin juga harus mampu mengendalikan ego</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;">Tanggung jawab dan dapat diandalkan</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"> Pengambilan keputusan</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"> Berkepemimpinan</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"> Komunikasi secara jujur dan terbuka</span></li>
</ul><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: small;"> Hubungan yang saling mempercayai dan kerjasama tim. </span></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Manfaat :</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seorang pemimpin atau leadership yang menggunakan pendekatan kecerdasan emosi (EQ) akan menghasilkan kinerja jauh lebih baik dari pada pemimpin yang hanya menggunakan pendekatan IQ. Dapat di bedakan, pemimpin yang menggunakan kecerdasan emosi, pemikirannya dimulai dari melihat karyawan sebagai aset dan bagian yang penting untuk masa depan perusahaan. Apabila karyawan bebas dari masalah, selalu termotivasi, diperhatikan kebutuhan dasarnya maka mereka dengan sendirinya akan maksimal dalam bekerja.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>*Teknik Presentasi adalah salah satu elemen dalam Desain Komunikasi Visual </b></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Teknik Presentasi adalah salah satu elemen dalam Desain Komunikasi Visual khususnya di bidang multimedia. Pada awalnyab ketika jurusan Desain Komunikasi Visual ini masih baru, Teknik Presentasi ditafsirkan dengan beberapa macam penafsiran. Misalnya pada penerapan di bidang Desain Produk, teknik presentasi mungkin ditafsirkan cara menampilkan barang-barang produk yang ingin dipresentasikan (dipamerkan) ke hadapan audience. Presentasi untuk bidang karya ilmiah, misalnya disampaikan dengan cara mendemonstrasikan hasil karya tersebut sehingga dipahami oleh audience. Akan tetapi, akhirnya berhasil disepakati bahwa bahasan tentang teknik (penyajian) presentasi dan media interaktif adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi. Menyajikan presentasi secara elektronik dapat digunakan dengan berbagai macam sarana, misalnya dengan media Animasi 3D (3DMax, Maya, dan sebagainya), dengan media Video Movie (Pinnacle/ Ulead/Premiere), Animasi 2 dimensi (Flash/Director), maupunmedia interaktif menggunakan Authorware. Yang paling sederhana dari semuanya itu adalah menggunakan Slide Show yang dibuat dengan Microsoft PowerPoint. Dengan PowerPoint pun Anda dapat menganimasikan teks, menyisipkan foto, video, animasi, serta suara.</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><h2 class="smalldark"><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-weight: normal;">Presentasi menggunakan Slide Show</span></span></h2></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Agar topik bahasan lebih terfokus, buku ini hanya akan membahas teknik melakukan persiapan suatu presentasi melalui slide show dengan bantuan program Microsoft Office PowerPoint. Tulisan ini tidak dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran bagi yang belum mengenal cara penggunaan PowerPoint secara umum, namun lebih ditekankan untuk memberikan panduan lebih terarah pada bagaimana mempersiapkan materi presentasi, teknik penyajian dalam bentuk slide show, serta beberapa saran teknis mempersiapkan slide show dengan fasilitas yang ada pada PowerPoint agar diperoleh hasil yang maksimal. Di dalam penulisan buku ini dipergunakan PowerPoint 2003. Namun demikian, bagi Anda yang bekerja menggunakan PowerPoint 97/2000 dan XP tetap dapat memanfaatkan informasi pada buku ini dengan beberapa penyesuaian. Bagi pengguna PowerPoint 2007, beberapa penyesuaian penggunaan fasilitas program,</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><h2 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Presenter, Penyaji Informasi</span></h2></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tidak semua orang mampu menyusun suatu paparan sehingga mudah diterima oleh pihak lain sekalipun orang tersebut sebenarnya sangat menguasai permasalahan yang akan dipresentasikan. Di Amerika sering dilakukan survey yang hasilnya dimuat di majalah-majalah yang menyatakan bahwa ketakutan nomor satu•) dari kebanyakan orang Amerika (dan ternyata juga merupakan tendensi kebanyakan orang di seluruh dunia) adalah ketika dia diminta untuk menjelaskan sesuatu di muka orang banyak (publik speaking). Cara yang efektif untuk mengurangi bahkan menghapus ketakutan tersebut ialah dengan mempelajari bagaimana teknik menyusun presentasi dengan baik sehingga bukan ketakutan lagi, melainkan kebanggaan ketika seseorang tampil di muka publik maupun di muka client dengan bahan presentasi yang bagus.</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li><h2 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Materi Presentasi</span></h2></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Materi yang akan dipresentasikan sebenarnya merupakan bobot yang paling menentukan, walaupun tidak semua orang pernah mengalami atau terdampar pada suatu situasi yang mau tidak mau harus ia hadapi seperti kedua contoh berikut ini. Jika materi presentasi yang akan dipaparkan di depan audience adalah masalah yang gawat. Seorang yang bertugas sebagai juru bicara harus menjelaskan shcema kebijaksanaan pembangunan jalan raya yang sangat vital, di mana harus dilakukan pembebasan tanah warga dengan pembayaran ganti rugi yang nilainya jauh di bawah keinginan warga. Warga sangat geram mendengar rencana ini. Presentasi ini diprediksi akan dihadiri oleh puluhan warga yang dalam keadaan emosi. Contoh yang kedua adalah materi presentasi pelatihan pembekalan yang akan diberikan kepada karyawan sehubungan dengan kenaikan jabatannya. Wah, jelas bedanya seperti api dan air. Mudah-mudahan pembaca hanya akan menerima tugas untuk menyampaikan materi jenis yang kedua saja, atau setidaknya yang berada di antara kedua contoh di atas. Kalau Anda seorang pengajar atau dosen yang akan menyusun presentasi bahan pelajaran, mestinya unsur materi dalam presentasi ini bukan menjadi masalah yang perlu dibahas lebih jauh lagi. Namun, Anda masih harus mempelajari unsur lainnya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
* <b>Management diri </b><br />
Pada dasarnya manajemen diri merupakan pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar.<br />
<br />
Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan dan perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri para praktisi manajemen diri.<br />
<br />
Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen diri sehingga Anda bisa bekerja efektif:<br />
<br />
1. Menyusun Rencana<br />
<br />
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”.<span style="font-style: italic;"> </span>Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.<br />
<br />
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.<br />
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik. Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.<br />
<br />
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk <span style="font-style: italic;">adjustment</span> kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.<br />
<br />
2. Fokus<br />
<br />
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus. <br />
<br />
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan. <br />
<br />
3. Hindari Interupsi<br />
<br />
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:<br />
<ul><li>Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.</li>
<li>Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.</li>
</ul>* <b>Management waktu yang baik dan efektif</b><br />
<br />
Time management atau manajemen waktu merupakan suatu hal yang penting,yang berharga karena berkaitan dengan waktu yang tidak bisa diulang atau dilambatkan. Kita menyadari bahwa kita hanya memiliki waktu 24 jam per hari, waktu yang terbatas tetapi tugas yang harus dikerjakan oleh kita cukup banyak, kadang-kadang kita ingin sehari itu 48 jam (ini tidak mungkin ).</div>Orang yang sukses memiliki 24 jam sehari, kita juga memiliki 24 jam sehari, tiada beda jumlah waktunya tetapi yang membedakannya adalah bagaimana kita mengatur waktu itu. Itulah pentingnya aspek manajemen waktu, sehingga muncul istilah yang terkenal, waktu adalah emas. Nah bagimana tips manajemen waktu, berikut ini tips-tips yang mungkin berguna :<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">1. Tidak tergoda untuk mengerjakan hal-hal yang kecil tetapi menyita waktu.</b><br />
Kuncinya adalah disiplin didalam mengerjakan rencana yang tentunya sudah ada prioritasnya. Sesekali kita melakukan hal-hal kecil tersebut untuk menyegarkan pikiran, hal itu masih wajar tetapi jika sampai menyita banyak waktu atau berketerusan cobalah untuk kembali melihat tugas-tugas kita.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">2. Gunakan alat bantu manajemen waktu.</b><br />
Sudah banyak dijual alat-alat bantu manajemen waktu seperti agenda, to do list, dan sebagainya. Dari yang berbentuk buku hingga alat elektronik seperti PDA, smartphone, tabletPC. Gunakan alat-alat tersebut, jangan ragu untuk menggunakannya karena alat-alat tersebut sangat membantu kita mengatur waktu.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">3. Prediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas</b><br />
Ketika kita akan mengerjakan sesuatu atau ketika merencakan sesuatu, kita harus mengetahui kira-kira seberapa lama waktu yang diperlukan, sesuaikan dengan kemampuan kita dalam menyelesaikan tugas tersebut, jangan membuat prediksi yang tidak sesuai dengan kemampuan kita karena hal ini malah dapat menimbulkan masalah lain.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">4. Mengetahui kapan suatu tugas harus diselesaikan.</b><br />
Seperti pada point pertama, kita mengerjakan sesuai prioritas, kita harus mengetahui kapan suatu tugas harus diselesaikan dan mana tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa di tunda. Sediakan waktu untuk menyusun kembali rencana di pagi hari dan disiplinlah sesuai rencana-rencana tersebut.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">5. Kita tidak bisa mengerjakan dua tugas dalam waktu bersamaan</b><br />
Fokus, salah satu hal yang penting dalam manajemen waktu adalah fokus pada satu tugas. Kita tidak akan bisa mengerjakan dua atau lebih tugas sekaligus dengan tingkat perhatian yang sama, yang mungkin bisa dikerjakan adalah “multitasking” tetapi kita tetap mengerjakan satu hal pada satu waktu. Multitasking sebenarnya adalah suatu seni didalam melakukan delegasi wewenang dan tugas.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">6. Hindarkan untuk terpaku pada lama waktu yang telah kita rencanakan</b><br />
Ketika kita merencakan untuk menyelesaikan suatu tugas didalam waktu tiga jam (contoh 3 jam), hindarkan kita untuk selalu berpaku pada waktu 3 jam itu untuk menyelesaikannya, jika kita bisa menyelesaikannya dalam waktu 2 jam, akan lebih baik. Sehingga kita bisa melanjutkan untuk tugas selanjutnya.<br />
<br />
<b style="font-weight: normal;">7. Keep it simple</b><br />
Tips manajemen waktu yang lain adalah selalu bersikap efisien. Jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat rumit/susah yang malah menghabiskan waktu. Jika suatu tugas dapat dibuat sederhana mengapa harus dibuat sulit, mudahkan maka kita akan menemukan waktu yang lebih banyak.<br />
<br />
8. Buat daftar prioritas setiap hari pada kertas catatan Anda atau pada HP <br />
Anda sebagai kegiatan yang menjadi target akan diselsaikan. Setiap kegiatan yang akan dilakukan mempunyai prioritas masing-masing, misal prioritas 1 Anda tulis A1, prioritas kedua Anda tulis A2.<br />
<br />
9. Jangan menunda Waktu<br />
Jangan suka menunda kegiatan yang bisa Anda lakukan sekarang.<br />
<br />
10. Kurangi Menonton TV<br />
Menonton TV merupakan pemborosan waktu.<br />
<br />
11. Tatalah barang-barang Anda dengan Rapi dan mengembalikan ke tempat semula<br />
Ketika barang-barang rapi Anda akan lebih cepat mencarinya kembali jika dibutuhkan.<br />
<br />
12. Tentukan Target yang akan dicapai<br />
Target hidup akan dicapai usia berapa, Target tugas akan dicapai berapa jam akan selasai dll.<br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
<br />
</div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: small;"> </span></div></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-87063599573765612812011-01-10T06:05:00.000-08:002011-01-11T08:18:18.205-08:00PENTINGNYA MEMILIKI SOFTSKILL DALAM PEKERJAAN<b>Mengapa kita harus memiliki softskill di dalam dunia kerja</b><br />
<br />
Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Dunia pendidikanpun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.<br />
<br />
Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk muatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya.<br />
<br />
Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnya memberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses pembelajarannya. Sayangnya, tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Lalu siapa yang harus melakukannya, Pentingnya penerapan pendidikan soft skill idealnya bukan saja hanya untuk anak didik saja, tetapi juga bagi pendidik. <br />
<br />
Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.<br />
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJWPZ_RO3lLTMv68uMG1pOxZUOjo0M3QrDkBpob_j0mQmasKKE8PbPZFvPyb8SzAIqhGeuBFyTk9QTgYflH8TVcjWUogGX8cGrEhTRCHtKT-kTQdTZWkAuHwNiyxWHTCnKYD796grDEzY/s1600/getphoto-aspx.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJWPZ_RO3lLTMv68uMG1pOxZUOjo0M3QrDkBpob_j0mQmasKKE8PbPZFvPyb8SzAIqhGeuBFyTk9QTgYflH8TVcjWUogGX8cGrEhTRCHtKT-kTQdTZWkAuHwNiyxWHTCnKYD796grDEzY/s320/getphoto-aspx.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
Pada proses rekrutasi karyawan, kompetensi teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi. Kompetensi ini dapat langsung dilihat pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’.<br />
<br />
Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill, seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill“.<br />
<br />
Hal tersebut menunjukkan bahwa : hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik. <br />
Psikolog kawakan, David McClelland bahkan berani berkata bahwa faktor utama keberhasilan para eksekutif muda dunia adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Yang tak lain dan tak bukan merupakan soft skill.<br />
<br />
Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh. <br />
<br />
Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.<br />
<br />
Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.<br />
<br />
Bagaimana menandakan seseorang memiliki soft skill<br />
bahwa ketika seseorang melamar pekerjaan, tanda-tandanya sudah terlihat, dari cara bicaranya, berpakaiannya, cara membuka atau menutup pintu dll.<br />
<br />
Banyak para pendengar yang bertanya, antara lain tentang bagaimana cara anak-anak mereka bisa trampil dalam soft skill, bisakah dipelajari atau samakah dengan budi pekerti?budi pekerti merupakan bagian dari soft skill, dengan kata lain, soft skill lebih luas maknanya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx7TcrC46wCIkOiqFcQPQGXl7GiuIbK1KGtixTPPHZAecSt6g9C2HmXyw4RUqrpM9zGsLpRTQmedsoAXoiOjMYzM3ebrxQYuOAxB7hPGZpUXZHrc2RyZHC4mltuwBf0d-of_vIKT-pXJY/s1600/softskillpic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx7TcrC46wCIkOiqFcQPQGXl7GiuIbK1KGtixTPPHZAecSt6g9C2HmXyw4RUqrpM9zGsLpRTQmedsoAXoiOjMYzM3ebrxQYuOAxB7hPGZpUXZHrc2RyZHC4mltuwBf0d-of_vIKT-pXJY/s1600/softskillpic.jpg" /></a></div><br />
<br />
Pada anak-anak biasanya, soft skill ditularkan melalui pendidikan oleh orangtuanya. Jadi selaku orang tua menjadi kewajiban yang sangat muthlak untuk membimbing keberhasilan mereka.<br />
Seorang pemimpin harus cakap dan pintar memotivasi, itu sebabnya harus mempunyai Soft Skill disamping Hard Skill. Sehingga dia bisa memotivasi bawahannya dan handal dalam mengatasi permasalahan yang ada.viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-80505765742801101012011-01-08T21:56:00.000-08:002011-01-11T08:25:30.109-08:00TEKHNIK PRESENTASI<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Memberikan presentasi saat ini sudah merupakan bagian yang penting dalam kehidupan seorang eksekutif. Keterampilan yang tinggi dalam hal ini akan menjadi aset utama bagi seseorang yang sedang meniti jalur karirnya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin: 2.85pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Presentasi merupakan alat komunikasi tangguh dalam usaha untuk menyampaikan laporan atau keterangan mengenai apa saja yang merupakan tanggung jawab seseorang, baik itu merupakan barang ataupun jasa.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin: 2.85pt 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Presentasi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan, karena dari cara seseorang memberikan presentasi dapat dinilai seberapa jauh ia menguasai bidang yang dikelola.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDXljcM1vDNtbkElX9X9szv9xqOF6Q4utt92Crnqcu5dMkvLFloXWGojyhuxxUVugV1RgWWM9I-Dfu0A-BRJZPx5yycK25aa3UPB0NzXUTMo5dqEQJoS7O69HFeSLncFcJPqsDDYa6sQ/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDXljcM1vDNtbkElX9X9szv9xqOF6Q4utt92Crnqcu5dMkvLFloXWGojyhuxxUVugV1RgWWM9I-Dfu0A-BRJZPx5yycK25aa3UPB0NzXUTMo5dqEQJoS7O69HFeSLncFcJPqsDDYa6sQ/s1600/images.jpeg" /></a></div></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>TUJUAN</b></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Mempersiapkan diri sehingga sikapnya akan menunjang pembawaan presentasinya</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Mempersiapkan materi presentasi sehingga menarik perhatian orang yang dituju</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Menggunakan teknik-teknik khusus agar presentasi mencapai maksud dan tujuan si pembawa</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Mengenali masalah-masalah dalam memberi presentasi dan bagaimana menanggulanginya</span></li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>membuat dan menyajikan presentasi yang bagus dan menarik</b>, ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan, yaitu :</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Perencanaan materi presentasi</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Penguasaan aspek teknis</span> </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Teknik penyajian presentasi</span> </li>
</ul><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>B. public speaking</b></span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Publik speaking<i> </i>adalah proses berbicara kepada sekelompok orang secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Seni dan ilmu publik speaking khususnya di lingkungan yang kompetitif di Amerika Utara, juga dikenal sebagai forensics<i>.</i> Kata forensik adalah sebuah kata sifat yang berarti “perdebatan umum atau argumen.” Kata tersebut berasal dari bahasa Latin forensis, yang berarti “dari forum.”</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBPtNJrSclnKFQGVAOVQrMg4M-56ei4sjMM2H7HhH7DneKpvg_iNsAzKA7ZVxvmMBNWtQbmMLJyWAZeaL6a7SzNZdVJc4M3emL3aheUegkc8Vcd_uzgQdy91usaZkyPKqtoqeoZjwedpM/s1600/public_speak_25473_lg.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBPtNJrSclnKFQGVAOVQrMg4M-56ei4sjMM2H7HhH7DneKpvg_iNsAzKA7ZVxvmMBNWtQbmMLJyWAZeaL6a7SzNZdVJc4M3emL3aheUegkc8Vcd_uzgQdy91usaZkyPKqtoqeoZjwedpM/s200/public_speak_25473_lg.gif" width="200" /></a></div></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tujuan utama dari publik speaking dapat dicapai dengan penyampaian informasi dengan sederhana sehingga dapat memotivasi orang untuk bertindak. Seorang orator yang bagus dapat mengubah emosi pendengar mereka, tidak hanya menginformasikan kepada mereka. </span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Publik speaking memiliki beberapa komponen yang berkaitan seperti Motivasi berbicara, kepemimpinan/pengembangan pribadi, bisnis, layanan pelanggan, komunikasi kelompok besar, dan komunikasi massa. Publik Speaking bisa menjadi alat yang jitu jika digunakan untuk keperluan seperti memotivasi, mempengaruh, membujukan, menginformasikan, menterjemah, atau sekedar menghibur.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Public speaking atau berbicara di depan publik bagi sebagian orang merupakan hal yang berat dan sukar, bahkan jika perlu dihindari. Ada juga yang beranggapan bahwa public speaking bukanlah bagian dari jalan hidupnya, biarlah orang lain yang memang berbakat untuk menjadi pembicara yang melakukannya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah public speaking adalah persoalan bakat? Tidak. Setiap orang punya bakat yang sama untuk berbicara, tinggal bagaimana orang tersebut mengembangkannya.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dapatkah orang yang pendiam<i> </i>atau<i> </i>introvert menjadi pembicara yang ulung? Tentu saja bisa. Pendiam hanyalah soal pembawaan. Banyak pemimpin yang berpembawaan diam, namun saat berorasi berapi-api dan mampu mengobarkan semangat.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kunci dari public speaking adalah<b> </b>latihan. Saat ini, mulailah berlatih untuk berbicara di depan kelas saat ada kesempatan. Dengan latihan dan memperbaiki diri terus menerus, maka kemampuan untuk dapat berbicara di depan umum akan semakin meningkat. Ingat,Jangan berputus asa atau gampang menyerah manakala Anda merasa bahwa pembicaraan Anda tidak/kurang bagus.</span></div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>C. TEKHNIK PRESENTASI YANG BAIK</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"> Presentasi sendiri berarti “teknik explain untuk mempersembahkan, dan atau memperlihatkan suatu hasil dari sebuah karya atau sebuah produk dengan cara mengkomunikasikan ide ke banyak orang (audience)”. Banyak orang yang hanya membaca materi saja dan tidak melakukan ‘tatap mata’ ke audience. Adapula yang menghapal dialog. Namun ada presentasi yang benar-benar dapat mengambil perhatian para audience nya. Biasanya hal ini akan mengakibatkan umpan balik pertanyaan dan komentar dari <i>audience</i>, meskipun kadang justru mlah bersifat offensive. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Berikut ada beberapa cara atau teknik untuk membuat presentasi yang efektif yang telah saya kumpulkan (dari hasil penelusuran selama ini).</span></div><ol start="1" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Cek lah projector sebelum melakukan presentasi</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmP6ITAk2dWvCx6_qe_OhWSydg1RLlLHZItJibntsBpp2pRli-jB9vMsKKNPddgOOiAvybFNeID9d3FMkYd8AFw4Fyhq97EDtfKZXLnSvjZRnDvcQoR-B0NlLyc2TwNajd4QsP7KvD5Mk/s1600/Speaker_and_podium.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmP6ITAk2dWvCx6_qe_OhWSydg1RLlLHZItJibntsBpp2pRli-jB9vMsKKNPddgOOiAvybFNeID9d3FMkYd8AFw4Fyhq97EDtfKZXLnSvjZRnDvcQoR-B0NlLyc2TwNajd4QsP7KvD5Mk/s320/Speaker_and_podium.gif" width="199" /></a></div><br />
</div><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Presentasi yang baik</b></span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Energi dan penuh semangat</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Kontak mata dengan audiens</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Berbicara dengan jelas dan cukup keras</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Sesekali bergerak saat berbicara</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Menggunakan anekdot dan humor yang sesuai</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Mengenakan pakaian yang serasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Argumen-argumen terstruktur dengan baik</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Slide dapat dibaca</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Tipe slide bervariasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Tidak lebih dari 1 slide per menit</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Variasi teknologi lain, misalnya video</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Selesai tepat waktu dan sediakan waktu untuk Tanya jawab.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Presentasi yang buruk</b></span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Tujuan tidak jelas</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Postur tubuh kurang baik, tidak ada kontak mata, dan berbicara dengan suara yang monoton</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pengulangan yang tidak perlu (dalam presentasi atau dari pembicara sebelumnya)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Kurang persiapan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Terlalu rumit/sederhana bagi audiens</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Terlalu banyak slide</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Slide tidak dapat dibaca</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Penggunaan efek-efek teknis Power Point yang berlebihan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Penggunaan warna yang buruk pada slide</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Pengunaan peralatan teknis yang keliru</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Melebihi waktu yang dialokasikan untuk presentasi anda.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Komponen-komponen dari presentasi yang baik</b><br />
Suatu presentasi dapat dibagi menjadi tiga bagian, dengan masing-masing kumpulan pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri sebelum saat presentasi.<br />
<br />
I. Pendahuluan</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Bagaimana cara Anda membina hubungan dengan audiens?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Bagaimana cara Anda menangkap perhatian audiens? Akankah Anda menggunakan kutipan, gambar, fakta atau kisah?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Apa maksud presentasi Anda dan bagaimana anda akan menyatakannya dengan jelas di awal pembicaraan sehingga audiens tahu apa yang akan disampaikan pada mereka?</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">II. Isi presentasi</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Apakah urutan logis untuk topik yang ingin Anda cakup dan dapatkah Anda membuat alur atau cerita untuk membantu audiens memahami arah presentasi anda?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Apa 3-5 butir kunci yang ingin Anda sampaikan dan bagaimana cara Anda menggunakan data atau ilustrasi untuk menyampaikan butir-butir tersebut pada audiens?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Bagaimana cara Anda meringkas butir-butir Anda, dan kemudian beralih ke bagian berikutnya dari presentasi Anda.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">II Ringkasan</span></div><ul style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: small;">Ringkas semua butir kunci.</span></li>
</ul>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-44927135120436839872011-01-06T06:02:00.000-08:002011-01-06T06:40:06.466-08:00MANAJEMEN DIRI<div style="color: black; font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: arial;"></span></span> Setiap orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah di takdirkan oleh sang pencipta.<br />
<span style="font-size: small;"> <br />
Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik. Karena ada sang maha pencipta yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika Tuhan sudah menentukan tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai rencana.<br />
<br />
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"></span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5s0lG8fAV8z0XDl2HPeLWlWPIko47D0FIK729sKGNpHEdTW225zdxkt76rlQpEpWudBd_RCiQi6MkXxBUV2D6MXhkuuaA26xYRxu2mN5-z-f-4_ADF2bg1RSJH4UP3NrbWkEZQRUNDHo/s1600/anakjenius3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5s0lG8fAV8z0XDl2HPeLWlWPIko47D0FIK729sKGNpHEdTW225zdxkt76rlQpEpWudBd_RCiQi6MkXxBUV2D6MXhkuuaA26xYRxu2mN5-z-f-4_ADF2bg1RSJH4UP3NrbWkEZQRUNDHo/s320/anakjenius3.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: small;"><br />
<br />
Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet : Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.<br />
<br />
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa Menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya.<br />
<br />
Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan juga keinginan kita. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam menata diri.Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanajementkan dirinya sendiri. Karena setelah dapat memanejementkan diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin.<br />
<br />
Ada beberapa point manajemen diri yaitu :</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
1. Manajemen waktu.<br />
<br />
Bagaimana kita mengatur waktu ? Jawabannya terdapat pada kedisiplinan kita dari kecil hingga sekarang. Semenjak SD kita diajarkan disiplin loh. Penjadwalan kegiatan, agenda kerja, dan catatan diary. adalah jawaban masalah manajemen waktu. Kapan kita masuk kuliah ? harusnya kita sudah memperkirakan jam berapa kita berangkat.<br />
<br />
2. Manajemen keuangan.<br />
Berjalannya manajemen waktu, kemudian kita akan menemukan yang namanya biaya. Jam Makan, Transportasi, Tugas" numpuk, Foto Copy, Charity. Just Do It With Duit, Dijamin Gak Akan Jadi Pelit.<br />
<br />
3. Manajemen SDM.<br />
Siapa yang akan kita temui hari ini ? pasti kita sudah mencatatnya kan. Jadwal Kuliah. Mencatat dosen dan teman" kelas mana yang akan kita temui.<br />
<br />
4.Manajemen Peralatan<br />
Apa yang kita butuhkan harus di manaj dengan apik. Karena bawaan yang berlebih akan menghambat mobilitas kita. Sebagai anak kuliah, kita bawa yang paling simpel aj. Untuk cowok loh. Tak tahu kalau wanita Bawa apa aj. <br />
<br />
5. Terakhir adalah do'a. <br />
Agar semua yang telah kita atur berjalan dengan lancar.<br />
<br />
Bagaimana membangun management di dalam diri <br />
<br />
Management diri dapat kita olah sedemikian rupa agar management yang kita lakukan setiap hari dan setiap waktu menjadi berguna untuk diri kita dan orang lain, maka dari itu disiplin adalah salah satu kunci sukses dalam membangun management di dalam diri kita,Manajemen diri merupakan suatu cara untuk menolong manusia membangun kepribadiannya secara utuh (berintegritas) sehingga setiap manusia dapat mencapai potensi yang maksimal dalam dirinya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
Teknik-teknik Membangkitkan Percaya Diri<br />
<br />
1. Berani menerima tanggung jawab<br />
Salah satu kunci untuk menumbuhkan rasa percaya diri yaitu berani menerima resiko dampak atau akibat yang akan terjadi. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking , pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.<br />
Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil “sempurna” tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.<br />
<br />
2. Kembangkan nilai positif.<br />
Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, “Saya tidak bisa,” menjadi, “Saya bisa!”<br />
<br />
3. Bacalah potensi diri.<br />
Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.<br />
<br />
4. Berani mengambil risiko.<br />
Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.<br />
Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.<br />
Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla . Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama<br />
<br />
5. Tolaklah saran negatif .<br />
Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.<br />
Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita.<br />
<br />
6. Ikuti saran positif.<br />
Rasa percaya diri merupakan sifat “menular”. Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut.<br />
Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.<br />
<br />
7. Jadikan keresahan sebagai kawan .<br />
Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.<br />
<br />
Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Tuhan yang maha esa. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Tuhan, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.<br />
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Tuhan menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Maha cermat.<br />
<br />
Manfaat apa saja yang di dapat di dalam management diri </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
1. Dapat menjadikan kita seseorang yang menghargai waktu<br />
karena menurut nya waktu tidak dapat di beli dan tidak dapat datang untuk kesekian kali nya maka gunakanlah waktu dengan sebaik- baiknya.<br />
<br />
2. Hidup kita akan terkontrol<br />
jika kita memiliki management hidup yang baik maka kita akan mengetahui bagaimana cara kita memperlakukan waktu dengan sebaik-baiknya tanpa membuang waktu dengan percuma<br />
<br />
3. Memiliki pandangan hidup yang luas tentang bagaimana kita nantinya, mau jadi apa kita nantinya dan Hidup tidak akan terbuang sia-sia karena kita sudah mempunyai planning kedepan, untuk menjadikan hidup kita menjadi sukses karena management yang kita bangun dengan sebaik mungkin.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"></span><br />
<span style="font-size: small;"></span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGVsPmGCF5opuG-iYwnS3tloUJSP1TWvvL_gNcxcr5T5C2CMpjHHQ1NYI5_pn5Q-vT-PwvsiInVySYbFbuGfqFBBQ6qgfKNNbOMA_ec2HPpu-THFZJo_SX7XfBtwYXxQSiYxU9DuBy88s/s1600/j0427686.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGVsPmGCF5opuG-iYwnS3tloUJSP1TWvvL_gNcxcr5T5C2CMpjHHQ1NYI5_pn5Q-vT-PwvsiInVySYbFbuGfqFBBQ6qgfKNNbOMA_ec2HPpu-THFZJo_SX7XfBtwYXxQSiYxU9DuBy88s/s320/j0427686.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: small;"><br />
Maka hargailah hidup dengan sebaik-baiknya,Karena apa yang kita di lakukan di kehidupan sekarang maka akan di tuai di kehidupan nantinya, maka isi kehidupan dengan hal yang positive, jauhi perilaku yang dapat menjadikan diri kita menyesal di hari nantinya karena kita tidak bisa memanagementkan waktu dengan sebaik mungkin.<br />
dan jadikan tiap hari mu menyenangkan, dan juga bermanfaat untukmu di kemudian hari.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-60034507951515809242010-11-10T19:39:00.000-08:002010-11-15T06:26:33.143-08:00KOMUNIKASI EFEKTIF<div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Manusia adalah makhluk sosial. Sehingga interaksi antarsesama telah menjadi kebutuhan pokok manusia di dalam hidup mereka. Berkomunikasi adalah sebuah bagian tak terpisahkan dari interaksi sosial ini.Apa jadi nya jika di dalam kehidupan tidak ada suatu komunikasi, pasti kita sesama manusia akan merasa tidak bisa mengungkapkan sesuatu yang kita rasakan ke pada orang lain.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;"> Komunikasi yang berasal dari kata latin yaitu : <i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-style: normal;">Communicare</span></i><i> </i>atau <i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-style: normal;">Communis</span></i><i> </i>yang berarti untuk berbagi, berkomunikasi, menanamkan, menginformasikan, bergabung, bersatu, dan berpartisipasi . Jadi, dari asal katanya, diketahui bahwa komunikasi itu memerlukan pesan yang hendaknya dibagi, penyampai pesan dan obyek pesan. </span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QMfjV8qkDXxjcaynP-7HbwNRNgR-wqshlxrjjePNjw5vUDkMH7GtxtgtykMoZJj7I7yBxBvjnPxBAkk3xHMW4x2GA4curs3shyphenhyphen-waTZoxGobd5JXuDZKKG_yKM0l7P_5GpwA1y7hcZ8/s1600/communication.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QMfjV8qkDXxjcaynP-7HbwNRNgR-wqshlxrjjePNjw5vUDkMH7GtxtgtykMoZJj7I7yBxBvjnPxBAkk3xHMW4x2GA4curs3shyphenhyphen-waTZoxGobd5JXuDZKKG_yKM0l7P_5GpwA1y7hcZ8/s320/communication.gif" width="320" /></a><span style="font-size: small;"></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Jenis suatu komunikasi di bedakan menjadi 2, di antaranya komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><ul><li><span style="color: #984806; font-family: Symbol; font-size: small;"> <span style="font-family: "Times New Roman";"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Komunikasi verbal </span></li>
</ul></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;"> Komunikasi verbal disampaikan dengan bahasa verbal. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mewakili berbagai aspek realitas individu. Aspek realitas ini meliputi bahasa asal, kebiasaan, tingkat pengetahuan dan intelejensia sampai aspek <a href="http://www.anneahira.com/budaya-cina-3756.htm" title="budaya cina"><span style="color: #984806;">budaya</span></a>.Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang sehari-hari dilakukan manusia. </span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Namun, walaupun terbiasa berkomunikasi secara verbal, ternyata komunikasi verbal mempunyai keterbatasan. Keterbatasan itu disebabkan <a href="http://www.anneahira.com/bahasa-inggris-online.htm" title="bahasa inggris online"><span style="color: #984806;">bahasa</span></a> verbal yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi memiliki keterbatasan pula.Keterbatasan pertama adalah keterbatasan bahasa itu sendiri.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><ul><li><span style="color: #984806; font-family: Symbol; font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Komunikasi non verbal</span></li>
</ul></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;"> Komunikasi <a href="http://www.anneahira.com/contoh-komunikasi-non-verbal.htm" title="contoh komunikasi non verbal"><span style="color: #984806;">non-verbal</span></a> secara sederhana bisa diartikan sebaga semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi nonverbal meliputi:</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">1. <b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Bahasa tubuh</span></b>. Semua anggota tubuh seperti <a href="http://www.anneahira.com/wajah.htm" title="wajah"><span style="color: #984806;">wajah</span></a>, kepala, tangan, kaki dan bahkan seluruh tubuh bisa digunakan sebagai bahasa simbolik. Mengacungkan jempol contohnya, yang berarti "oke", "bagus", atau menyatakan persetujuan.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">2. <b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Sentuhan</span></b>. Jabat tangan misalnya bisa berarti sebuah tanda bagi kesepakatan kedua belah pihak yang berkomunikasi.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">3. <b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Parabahasa</span></b>. Parabahasa adalah aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami. Contoh parabahasa misalnya, intensitas (volume) <a href="http://www.anneahira.com/jenis-suara.htm" title="Jenis Suara"><span style="color: #984806;">suara</span></a>, intonasi, warna suara, siulan, siutan, tawa, tangis dll.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">4. <b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Penampilan fisik</span></b><b>.</b> Penampilan fisik bisa menjadi media penyampai pesan tak langsung. Ketika ke undangan <a href="http://www.anneahira.com/ramalan-pernikahan.htm" title="ramalan pernikahan"><span style="color: #984806;">pernikahan</span></a> misalnya, kita akan berpakaian rapi sebagai rasa hormat kita pada pengundang.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">5. <b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Warna</span></b>. Warna sering digunakan untuk menunjukkan emosi, cita rasa, keberpihakan politik bahkan keyakinan <a href="http://www.anneahira.com/asal-usul-agama-islam.htm" title="asal usul agama islam"><span style="color: #984806;">agama</span></a>. Warna merah misalnya, sering digunakan sebagai simbol kemarahan dan protes.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Dan jika kita membicarakan tentang komunikasi yang efektif kata-kata komunikasi verbal dan non verbal merupakan salah satu pembagian bagaimana kita melakukan suatu komunikasi yang bisa di bilang efektif.</span><br />
<br />
<span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;"> </span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">Di jelaskan bahwa dalam membangun komunikasi yang efektif kita dapat melihat dari 5 hukum efektif </span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">1. Respect ( Menghargai )<br />
dalam mengembangkan komunikasi yang efektif, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.<br />
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.pada dasarnya prinsip manusia yaitu ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">2. Empathy <br />
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">3. Audible ( Di dengarkan )<br />
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">4. Clarity ( Kejelasan)<br />
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan..<br />
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana. <br />
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small;">5: Humble ( Rendah hati )<br />
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah<br />
hati yang kita miliki. Sikap Rendah Hati yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jika di dalam diri kita sudah tertanam sebagai komunikasi efektif maka kita sebagai manusia dapat di hargai orang lain karena kita bisa menempatkan diri atau pribadi yang baik, komunikasi yang efektif amat sangat di perlukan di kehidupan kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Contohnya saja seperti President Barack obama, kita lihat beliau amat sangat di segani dan di cintai oleh banyak orang di seluruh dunia hingga akhirnya beliau di nobatkan sebagai President Amerika, padahal di Amerika sepanjang sejarah kepresidenan tidak pernah ada warga berkulit hitam yang menjadi President, saat Barack obama ( Partai Demokrat) terpilih sebagai calon kandidat no. 1 di Amerika,seluruh warga sorak sorai menyambut dengan meriah karena terpilihnya president Amerika yang ke 44, dan beliau berhasil mengalahkan lawan-lawan calon kandidat nya yaitu Jhon Mccain (partai Republic), yang usianya terlampau jauh dengan obama,Walaupun beliau masih di katakan muda ( Barack obama ) tetapi beliau merupakan pribadi yang baik dan beliau amat sangat di banggakan oleh warga amerika bahkan di seluruh dunia. mengapa demikian, karena ketika barack obama mengkampanyekan diri nya sebagai calon president, barack obama tidak pernah memilah milih lawan bicara nya, siapapun beliau dekati, bahkan agar beliau mendapatkan simpati warga amerika, beliau mengkampanyekan dirinya ke semua warga amerika bahwa beliau tidak pernah merasa dirinya tinggi, dan beliau Berhasil mengkomunikasikan diri nya kepada orang lain bahwa dirinya sebagai diri yang rendah hati, ramah tamah,hangat dan cerdas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Mengapa beliau amat sangat di segani :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Karena beliau memiliki karismatik di dalam dirinya yang menjadikan semua warga di dunia menyukai beliau</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Sikapnya yang tidak membeda-bedakan orang, ras, suku, bangsa, dan agama</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Beliau memiliki sikap yang jujur, santun dan penyayang</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Dan hal yang paling penting yaitu beliau dapat membangun komunikasi yang efektif maka dari itu terpilihlah beliau menjadi kandidat utama menjadi orang nomor 1 di amerika, karena beliau dapat membangun komunikasi yang efektif tersebut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Z4SbZlQOVQ8_ybdAKpI-4v-JpR9WWLtHSHOuNtPQRl24a0lTu9FZdTITFjHT-lMpipNnx0fy7_GhIAparrF3NrRxqBYTRdnXQOoOvBNPbMp2A7i6_4NggM5sI2Fp4maJh7G0cYRp6d4/s1600/presiden+amerika.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Z4SbZlQOVQ8_ybdAKpI-4v-JpR9WWLtHSHOuNtPQRl24a0lTu9FZdTITFjHT-lMpipNnx0fy7_GhIAparrF3NrRxqBYTRdnXQOoOvBNPbMp2A7i6_4NggM5sI2Fp4maJh7G0cYRp6d4/s320/presiden+amerika.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: small;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> Kita bisa belajar dari beliau yang mengkomunikasikan dirinya kepada orang lain secara efektif, bagaimana beliau dapat berkomunikasi kepada orang lain, bagaimana sikap beliau menghadapi audience, dan bagaimana beliau menghadapi lawan nya di bidang politik pada saat berkampanye, ini amat sangat di banggakan warga amerika dan bahkan dibanggakan pula oleh warga dunia memiliki seorang barack obama karena membangun komunikasi yang efektif yang menjadikan beliau menjadi seorang presiden.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Lalu Bagaimana kita dapat membangun komunikasi yang efektif :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jika melakukan komunikasi kepada orang lain hendaknya kalimat yang ingin di ucapkan dapat di mengerti dan penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta sopan agar terlihat apa yang kita sampaikan kepada orang tersebut dapat di percaya serta berguna.</span><br />
<span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jangan melakukan pengulangan kata yang menjadikan lawan bicara kita menjadi jenuh dengan apa yang kita sampaikan sehingga lawan bicara kita tidak mengerti dengan apa yang kita bicarakan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jangan bicara terlalu lambat dan tidak terlalu pelan maka lawan bicara kita akan merasa binggung dengan apa yang kita ucapkan.</span><br />
<span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Sebaiknya hindari gumaman yang menjadikan lawan bicara kita menjadi merasa lelah menunggu kapan kita selesai berbicara contohnya : eeeeehhhmmm, apa yaaa, oooooo dan lain-lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Menggunakan ucapan dan bahasa tubuh yang baik.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Pembicaraan yang kita sampaikan tidak menyinggung lawan bicara kita</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> 7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;">jika lawan bicara kita sedang serius mendengarkan apa yang kita katakana hendaknya kita tetap fokus dengan apa yang kita ucapkan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; text-align: left;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> Kita dapat membangun komunikasi yang efektif di dalam diri kita, dengan bagaimana kita dapat mengolah komunikasi kita kepada lawan bicara tersebut dengan baik, dan kita dapat menjadikan suatu komunikasi tersebut menjadi sesuatu yang dapat menjadikan diri kita menjadi pribadi yang menarik dan dapat di hargai dan di sukai oleh orang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"><span style="color: #984806; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: small; line-height: 150%;"><br />
</span></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-25258199199109647172010-10-15T00:58:00.000-07:002010-10-15T01:38:57.755-07:00My hobby is making Blackforest<div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Aku amat sangat suka kue Blackforest, dan aku ingin sekali bisa membuat kue blackforest sendiri, dan akhirnya aq mencoba-coba membuat kue blackforest.</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Berawal dari iseng-iseng membuat kue blackforest yang resep nya dari mamah qu <b>setahun</b> yang lalu, aku mencoba membuat kue blackforest pertama kali dalam sejarah hidup q, pertama-tama awal membuat kue blackforest, aq mengalami banyak kegagalan, ya namanya juga baru coba-coba..tapi hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan, kue nya <b>BANTET</b>,oooohh Nooooo!!! tapi walaupun kuenya terlihat tidak mengembang alias <b>BANTET</b>, tapi rasanya Enak kok...<b>Siiipppp</b> deh pokoknya..</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><b>kue blackforest </b> yang pertama kali q buat :</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq9f9vS5QByElpBPcZVRAm0yh2vJzLnfdliX8JME0KYtEAg1NoIF7RZu7bnHnsmlqEBTVISc1GsSVAQHqLtbpbLMs5dNeBixJiVQvDPkUARUVrJgGBmcwkV_MyaqcD6vkXXrBfZKszdGY/s1600/blacj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq9f9vS5QByElpBPcZVRAm0yh2vJzLnfdliX8JME0KYtEAg1NoIF7RZu7bnHnsmlqEBTVISc1GsSVAQHqLtbpbLMs5dNeBixJiVQvDPkUARUVrJgGBmcwkV_MyaqcD6vkXXrBfZKszdGY/s320/blacj.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"> Adonannya bantet bgt..tapi biarlah..luarnya tidak terlihat tapi rasanya enak pastinya..nilai plus wat aq horeeeeeeee.......kenapa aq bilang kue buatan q enak karena dari hasil survei yang di adakan di rumah sendiri seperti mamah q (orang yang nyobain kue pertama buatan q) katanya enak..waaah bangga donk diri ini..dan q jg suruh adik q yang masih TK cobain katanya adik q : enaaaak ka ( Anak kecil gak pernah bohong looohh )..dan akhirnya aq mempunyai rasa percaya diri yang <b>LEBIH TINGGI</b> lagi dalam membuat kue blackforest untuk selanjutnya,selanjutnya dan selanjutnya...<b>AMiiiiinn..</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Setelah mengalami kegagalan pada kue blackforest pertama aq mencoba membuat kue untuk kedua kalinya...membuat kue kedua dengan amat sangat hati-hati, takut kuenya tidak mengembang lagi...dan setelah adonan kue selesai di buat, saatnya di masukan ke dalam oven dan tunggu sekitar 20-30 menit, selain di masukan kedalam oven ternyata adonan kue blackforest jga bisa di kukus loohh..rasanya ternyata tidak kalah enaknya dengan kue yang di matangkan di dalam oven..Bisa di coba kok..waktu sudah menunjukan kue sudah matang, dan segera angkat kue dari dalam oven...Waktunya Menghias kue blackforest dengan Coklat block, white cream, selai strawberry or blueberry tergantung selera juga siiiih, lalu untuk pemanis di atasnya kita beri cerry atau strawberry..yang hasilnya Parammmmmmmpaaaaa seperti ini :</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIJoH26cDIHAh3AAuT7WjgJ4-BOC62DKPapcwMbJRa8h-6R8QwHdJ_BhfGDo23ttBj-MmkO1lvCKykM4BRkQtqc3BsBUub1kfb-3HDpk2qY1O_5pibNG79q-ddN5BJlxtEhRBTf8IVMhs/s1600/Foto-0029.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIJoH26cDIHAh3AAuT7WjgJ4-BOC62DKPapcwMbJRa8h-6R8QwHdJ_BhfGDo23ttBj-MmkO1lvCKykM4BRkQtqc3BsBUub1kfb-3HDpk2qY1O_5pibNG79q-ddN5BJlxtEhRBTf8IVMhs/s320/Foto-0029.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr1kjtpUR0jiXoKFo2-A41SwSsMCBRvXciTQoarRnEGqHm1ff9Px-FX7zEj5crw7Wy4HZOxMnY89PiV1P4iJRkcPvYCUpT7HmCReHFsZre_da3Z3CJLwYSC_OG_QWrN8ObO4S4ahvcKYc/s1600/Foto-0032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Lumayan juga nih hehehe, kalau adonan kue di buat dengan <b>benar, hati-hati dan penuh kasih sayang</b> maka kue yang di hasilkan menjadi mengembang, lebih enak..pokonya lebih baik.top..top..top !!!</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Setelah merasa punya Bakat "ciyeeee" maksudnya bakat membuat kue blackforest, aq mulai gencar berpromosi, yang awalnya temen-temen aq suruh cobain kue buatan q, walau banyak yang ga percaya hiks-hiks..( tapi kue ini bener2 buatan q loh) biarin aja lah, yang penting mereka sudah merasakan kelezatan kue buatan q hihihii..dan selang beberapa hari berpromosi, <b>Alhamdulillah</b> ada yang memesan juga untuk ulang tahun ibunya..dan akhirnya lama-kelamaan banyak<b> orderan</b> kue blackforest yang aq dapatkan.. mulai dari temen sendiri, temen mamah, saudara-saudara, temen saudara, sampai nenek q juga pesan kue blackforest dari q...waaaa senangnyaaa...<b>Lumayan untuk nambahin uang saku...</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Puas sekali melihat mereka senang dengan kue blackforest buatan q, apalagi dengan kata <b>ENAAK</b> kue blackforestnya waaahh serasa melayang-layang di udara..apalagi di tambahin kata-kata <b>ENAK BANGEEET</b> itu serasa berada di planet kali ya hiiihii..:p</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Semua orang juga bisa kok <b>khususnya para wanita</b> membuat kue blackforest yang <b>rasanya enaaaakk banget</b>, nih aq kasih resep kue blackforest buatan q :</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><b>Bahan Black Forest Cake:</b> </div><ul style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li>100 gr tepung terigu</li>
<li>1 sdm sponge-28</li>
<li> 8 butir telur</li>
<li> 60 gr cokelat bubuk</li>
<li> 40 gr tepung maizena</li>
<li> 100 gr mentega (lelehkan)</li>
<li> 200 gr gula pasir</li>
<li> 1/4 sdt vanili</li>
<li> 500 gr whipped cream (kocok kaku)</li>
<li> 10 buah strawberry segar</li>
<li> 100 gr dark cooking cokelat</li>
</ul><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><b>Cara Membuat Black Forest:</b></div><ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><li> Campur dan aduk rata, terigu, cokelat bubuk dan maizena</li>
<li> Di tempat terpisah, kocok telur, gula dan sponge-28 hingga mengembang</li>
<li> Masukkan campuran tepung sambil diayak</li>
<li> Aduk hingga tercampur rata</li>
<li> Masukkan mentega</li>
<li> Aduk rata</li>
<li> Masukkan dalam loyang bulan 20cm</li>
<li> Panggang hingga matang</li>
<li> DinginkaN</li>
<li>Oleskan whipped cream pada satu lapisan dan lakukan juga untuk lapisan kedua</li>
<li>beri olesan selai strawberry atau blue berry ( sesuai selera pada tiap lapisan kue)</li>
<li>dan berikan cerry atau strawberry untuk hiasan di atasnya ( sebagai pemanis).</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> SELAMAT MENCOBA ^___^</div><br />
<ol style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></ol><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Tetapi jika malas membuatnya juga bisa pesan dengan saya, dan masalah harga bisa dapat sedikit korting an dari saya HOHOHOHOHOHO ^_^ </div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">Sebagian kue blackforest yang aq buat :</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKd1qD-3-KMFF2dpLcdPvZuMe9zV9s0HtgCNItF3jI7IVqoZ7AFKBV7H4MtaghMapnRVD3x5kEyxoxFCCMcF5e868l5lEH53jzCTgIHq7JtCBXa5djspa_FsA8WThRaFOXTdU8dLt7E54/s1600/Foto-0032.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKd1qD-3-KMFF2dpLcdPvZuMe9zV9s0HtgCNItF3jI7IVqoZ7AFKBV7H4MtaghMapnRVD3x5kEyxoxFCCMcF5e868l5lEH53jzCTgIHq7JtCBXa5djspa_FsA8WThRaFOXTdU8dLt7E54/s320/Foto-0032.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghUKz88cbj7RwyMycGoBOBsVHaSx8Sy3ik1xiOYVYrnJszYtGY_EY_rHjC8wqtpxA56Y5b8nw27pmtc5TAXxgEM6u4vnOKoi7raC3r6jDDVdgsrpxBgsSpo5j08tnz6uCGcH8LrwxZT7w/s1600/Foto-0232.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghUKz88cbj7RwyMycGoBOBsVHaSx8Sy3ik1xiOYVYrnJszYtGY_EY_rHjC8wqtpxA56Y5b8nw27pmtc5TAXxgEM6u4vnOKoi7raC3r6jDDVdgsrpxBgsSpo5j08tnz6uCGcH8LrwxZT7w/s320/Foto-0232.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCcnekU1ok2hYVr6kofkbTy3Z_LweF9ho5R8UFpBkj3jyZMLOdUgVO6V6Ki2DDueWJkNDGMZrFID8aldqveJlsZ-rHfon0oovpnbmsqocHFOa-QPdfhT6m51GgBKLqU8CJhAJCJ7o1b_8/s1600/Foto-0034.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCcnekU1ok2hYVr6kofkbTy3Z_LweF9ho5R8UFpBkj3jyZMLOdUgVO6V6Ki2DDueWJkNDGMZrFID8aldqveJlsZ-rHfon0oovpnbmsqocHFOa-QPdfhT6m51GgBKLqU8CJhAJCJ7o1b_8/s320/Foto-0034.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgygkvgD1a6qjo7bY4GIfhPpOVoalY9FZfbwAn6kVW-xZ-2lAvl7dCfcazC1mtNBzuKnQKJGj5CLD_K_QXVaU0gF1QXSJDJbje8lDFYdjyZzmIcPmFvrcz3D-YdMaW603zYtLxQKRyU2RY/s1600/Foto-0240.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgygkvgD1a6qjo7bY4GIfhPpOVoalY9FZfbwAn6kVW-xZ-2lAvl7dCfcazC1mtNBzuKnQKJGj5CLD_K_QXVaU0gF1QXSJDJbje8lDFYdjyZzmIcPmFvrcz3D-YdMaW603zYtLxQKRyU2RY/s320/Foto-0240.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvFPRHxQ0MKITCrwfhMgPUood1Nctyql7Fi36xDcmp6Q_hfjAP_3OeeADBpYm_ILpvoQ5bmDhoe64xbjr0TRoVi3rruKTCHXlCJyQixBnnYgIn0A9w6LeuGKcC2R7U31tV-vPxK5GsrX0/s1600/Foto-0025.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvFPRHxQ0MKITCrwfhMgPUood1Nctyql7Fi36xDcmp6Q_hfjAP_3OeeADBpYm_ILpvoQ5bmDhoe64xbjr0TRoVi3rruKTCHXlCJyQixBnnYgIn0A9w6LeuGKcC2R7U31tV-vPxK5GsrX0/s320/Foto-0025.jpg" width="320" /></a></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><b>Buatlah sesuatu dengan apa yang bisa kamu lakukuan, walaupun hasilnya tidak seperti yang kamu harapkan, tetapi dari hasil yang kamu buat tersebut dapat menjadikan dirimu tahu dan mengerti seberapa dalamnya kemampuan di dalam diri yang kamu miliki.</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br />
</div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;"><b>by : VIETHA..</b></div><div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: right;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0a9Yi2hZN_vGhX9VtmGfH1gDL_hQGMehmz3gD0GJGTd2BP7zLaBiMUDz4-fgCEoO5eWe7KX9zXlkpZFgoo4JsyhkVWdgoaXCJukkfTFkJ4LhXVWSo4vY-2Fv3VUrfi0_EJoeTzhx6I2g/s1600/vita+cam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="278" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0a9Yi2hZN_vGhX9VtmGfH1gDL_hQGMehmz3gD0GJGTd2BP7zLaBiMUDz4-fgCEoO5eWe7KX9zXlkpZFgoo4JsyhkVWdgoaXCJukkfTFkJ4LhXVWSo4vY-2Fv3VUrfi0_EJoeTzhx6I2g/s320/vita+cam.jpg" width="320" /></a></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-85202583597803115572010-10-14T10:22:00.000-07:002010-10-15T01:26:40.257-07:00Bagaimana agar Anda dapat menikmati tidur nyenyak di malam hari???<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Setiap orang menginginkan waktu istirahat di malam harinya tertidur dengan lelapnya, karena setelah seharian melakukan suatu aktivitas di siang hari , entah itu bekerja, kuliah dan melakukan pekerjaan yang lain yang dapat menjadikan tubuh kita menjadi lelah,maka agar kita dapat melakukan pekerjaan di esok harinya dengan semangat maka kita membutuhkan waktu istrahat yang cukup seperti 8 jam setiap hari, hususnya pada malam hari.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Tips - tips yang mungkin berguna bagi anda yang ingin menikmati tidur dimalam hari anda dengan nyenyak :</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">1. Jangan makan berlebihan saat malam hari :</span></b><b><span style="font-size: x-small;"> </span></b></h2><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Usahakan agar makan malam Anda tidak melewati pukul 19.00. Perut yang penuh menyebabkan tubuh masih melakukan proses pencernaan, sehingga tubuh belum beristirahat. Walau bukan makanan berat, kurangi juga konsumsi makanan ringan di malam hari.</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">2. Jangan melakukan kegiatan yang menyita mental dan pikiran saat menjelang tidur</span><span style="font-size: x-small;">: </span></b></h2><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Kegiatan atau pekerjaan yang membutuhkan pertimbangan dapat menyebabkan Anda sulit tidur. Perdebatan yang dilakukan malam hari juga menimbulkan efek yang serupa. Jadi, jangan biarkan kegiatan itu dilakukan setelah jam 20.30 malam.</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">3. jika anda terbangun di tengah malam, jangan hidupkan lampu, atau mencari tahu jam berapa saat itu :</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Ke dua hal ini dapat merangsang otak bekerja dan keluar dari kondisi tidur. Berbaringlah di ranjang dan tunggulah hingga anda kembali jatuh tertidur. Jika anda tidak kembali tertidur, bangunlah, dan pergi keruangan lain membacalah di bawah lampu yang agak temaram hingga anda kembali mengantuk.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b><br />
<b><span style="font-size: x-small;">4. Cobalah untuk membangun satu rutinitas yang bekerja dan tetap tinggal di dalamnya. Pergilah ke tempat tidur pada jam yang sama setiap malam dan bangun juga pada saat yang sama.</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">5. Mandi dengan air panas :</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Kegiatan ini dapat membuat tubuh lebih rileks sehingga Anda bisa tidur lebih cepat. Mandi dengan air panas ini dapat Anda lakukan 1 jam sebelum tidur.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">6.Minum <span style="color: black;">susu</span> panas:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Ini juga dapat membantu tubuh lebih santai dan tidur Anda semakin nyenyak.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">7. Matikan lampu:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Saat menjelang tidur, matikan lampu kamar Anda. Bila Anda terbiasa tidur malam dan ingin tidur lebih cepat, maka upayakan agar Anda sudah berada di kamar setengah jam dari waktu yang Anda tentukan, matikan lampu dan cobalah untuk pejamkan mata.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">8. Gunakan wewangian atau musik slow:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Anda dapat menggunakan aroma terapi agar lebih tenang. Bila memungkinkan, nyalakan musik slow yang dapat membantu Anda rileks.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">9. Membaca buku:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Buku yang dibaca hendaknya bukan buku-buku yang memberatkan pikiran seperti buku cerita romantis. Tetapi, pilihlah buku-buku yang memuat hal-hal yang inspiratif.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">10. Rasakan tubuh Anda:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Saat berada di tempat tidur, rasakan tubuh Anda. Ini akan membantu Anda menyadari bahwa Anda telah siap untuk tidur.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">12. Atur napas:</span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Dengan menarik napas dalam dan mengaturnya, Anda dapat terbiasa dan sama dengan saat Anda telah tidur nyenyak.</span></b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; font-weight: normal; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">13. Tulis Buku Harian <i>(Diary):</i></span></b></h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Menulis buku harian sebelum tidur juga dapat membuat Anda menikmati tidur yang nyenyak. Dengan menulis buku harian, Anda seolah-olah sedang men-<i>download</i> pikiran Anda dan akan meringankan beban pikiran yang membuat pikiran lebih tenang dan tidurpun menjadi lebih nyenyak.<a name='more'></a></span></b></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-63322934505184022972010-10-13T10:28:00.000-07:002010-10-15T01:52:09.843-07:00KONFLIK : TAWURAN… OoooH NOOOOO…!! (BACK TO Stone Age)<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> Manusia di ciptakan</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;"> sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia lainnya. Ketika berinteraksi dengan sesama manusia, pasti selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan kerjasama. Dengan demikian konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia.Konflik juga amat sangat sering terjadi kapanpun di mana pun kita berada, tetapi bagaimana kita bisa menyikapi sebuah konflik tersebut,jika saja kita sebagai masing-masing individu dapat pintar-pintar menyikapi konflik yang kita hadapi, maka jika kita dapat menyikapi sebuah konflik terkecil bahkan terbesar sekalipun maka kita akan menjadi individu ( manusia) yang “<b>MENANG</b>”, menang dalam arti kita masih mempunyai akal dan fikiran yang jernih untuk memecahkan konflik tersebut. tetapi jika kita tidak bisa memecahkan konflik yang terjadi di dalam kehidupan kita sendiri,maka kita menjadi orang yang “<b>KALAH</b>”,Kalah dalam arti kita hanya menuruti hawa nafsu kita tanpa memikirkan akibat yang akan kita tuai atau kita dapatkan pada nantinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;"> konflik yang sering terjadi di zaman saat ini di diantaranya seperti, banyaknya sebagian pelajar sekolah yang masih menggunakan asas tawuran sebagai </span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Cambria","serif"; line-height: 150%;">Ajang Adu otot</span></b></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">, yang menurut saya itu amat sangat norak, bodoh dan bukan anak-anak dari kalangan terpelajar yang melakukan tindakan tawuran seperti itu, karena masalah sepele saja jadi di besar-besarkan.Amat sangat miris saya melihat kejadian seperti itu, bagi saya amat sangat bodohnya mereka menyakiti diri sendiri, orang lain dan bahkan menyakiti hati orang tua mereka yang menyekolahkan mereka yang berharap anak mereka menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">Kejadian pribadi, sewaktu saya melewati sebuah sekolah SMA di daerah tanggerang hari rabu 5 mei 2010 pada pukul 14.00 wib ( jam pulang anak sekolah), saya melihat segerombolan anak SMA sedang mengumpulkan teman-temannya sambil memprofokasi ke teman-temannya yang lain untuk sama-sama membantai anak-anak SMA lain yang tepatnya berada di sebrang sekolahnya, ya mungkin karena di antara dua belah pihak (anak-anak SMA) tersebut ada masalah terpendam yang tidak bisa di bicarakan baik-baik,atau mungkin karena keisengan mereka saja yang memang ingin mencari gara-gara dengan sekolah lain, dengan cara yang paling bodoh yaitu dengan melakukan tindakan kriminal yang istilahnya zaman sekarang “TAWURAN”…</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Oh Nooo</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">..</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">God Help Me</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">.. waktu mereka tawuran kebetulan saya sedang melewati sebagian orang yang sedang berkelahi, sambil mindik-mindik karena takut terkena lemparan batu yang ada di mana-mana,lalu saya mencari tempat yang aman untuk menghindarkan diri dari anak-anak yang sedang melakukan tawuran tersebut,sangat amat mengerikan berada di antara orang-orang yang sedang berkonflik seperti itu seperti merasakan kejadian kerusuhan yang terjadi di Jakarta 1998 silam yang mengakibatkan kerusakan,pembantaian dimana-mana..sangat amat mengerikan..saya melihat dengan mata kepala saya sendiri batu berterbangan di mana-mana,masing-masing anak membawa senjata berupa pisau kecil, rantai besi dan anak-anak pelajar satu sama lain saling baku hantam. Dalam hati saya waktu itu sangat berkecamuk, dan gak tahu lagi harus bagaimana, rasanya ingin sekali menghentikan mereka tapi apa daya saya hanya bisa diam dan melihat apa yang mereka lakukann seperti kejadian bodoh tersebut yang nantinya akan merugikan diri mereka sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">Pada pukul 14.50 wib tawuran tersebut akhirnya di hentikan oleh sebagian polisi yang melerai mereka, pertama di tembakannya peluru pistol di udara yang bertujuan untuk menghentikan pekelahian anak-anak SMA tersebut, dan akhirnya kejadian tawuran tersebut terhentikan juga setelah tembakan kedua di lepaskan oleh polisi tersebut ke udara, Alhamdulillah.. akhirnya berhenti juga pertikaian antara kubu dua sekolah SMA yang bertikai tersebut. Saya melihat sebagian anak terlihat lebam karena di hantam pihak lawan, dan ada juga yang berdarah-darah karena lemparan batu yang mengenai anak SMA tersebut, dan banyak kejadian yang memilukan hati setelah melihat kejadian tawuran tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">Kalau saja mereka menyadari bertapa tidak pentingnya dan memalukannya sebagai anak bangsa Indonesia melakukan kejadian yang sangat kriminal tersebut seperti “Tawuran”, maka bangsa ini menjadi bangsa yang aman. banyak yang bisa kita lakukan untuk menjadi jiwa muda (individu) yang baik seperti misalnya : kita tidak perlu melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. pada dasarnya jiwa dari anak muda itu belum terkontrol atau terkendali dengan baik,mereka masih ingin menemukan jati diri mereka masing-masing lalu sebagai seseorang yang berjiwa muda yang baik seharusnya banyak sekali yang bisa kita lakukan hingga dapat menghasilkan sesuatu yang dapat membanggakan, hendaknya kita jiwa muda melakukan kegiatan yang berguna, agar fikiran-fikiran negative kita dapat terkontaminasi dengan fikiran positive yang ada dalam diri kita ,yang menjadikan anak muda pada zaman sekarang menjadi sukses tanpa memikirkan hal-hal yang tidak penting dan hanya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain seperti Tawuran itu sendiri,lalu hendaknya juga di setiap masing-masing sekolah di berikan pembekalan yang menjadikan mereka menjadi jiwa yang berfikir sebelum bertindak dan mengetahui bagaimana dampak dari kejadian terburuk seperti tawuran agar setiap anak-anak sekolah tersebut merasa bahwa tawuran tersebut hanya merugikan dan tidak ada gunanya. Dan yang amat sangat penting yaitu peran keluarga dalam mengajarkan pembekalan diri sejak dini dan mengajarkan kita untuk di didik dan saling menghargai juga menghormati satu sama lainnya, dan kita harus di ajarkan sejak dini bagaimana bersikap dan memecahkan masalah (konflik) sebaik-baiknya tanpa adanya kekerasan yang terjadi seperti tawuran tersebut.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">Hentikan semua tindakan kekerasan segala macam apapun dan di manapun, Karena sekarang kita hidup di zaman </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; line-height: 150%;">modern</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;"> bukan orang yang hidup di </span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; line-height: 150%;">zaman batu</span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small;">.</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; line-height: 150%;">Say no to violence….</span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">By : vita </span></b></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJWi3CppVNz8Jk9F1BmOtJcf6G2paKijN-vKG7W4AyiZ4uYCnIng_qajChSihjmnVPWiYvC3Tm-1eFc-TYjhnWAAk2Qy8uPzdXSD_4xsjrAfjSnDMow0fqa-I60WEgTKYVIlihZX5qLZI/s1600/viiii.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJWi3CppVNz8Jk9F1BmOtJcf6G2paKijN-vKG7W4AyiZ4uYCnIng_qajChSihjmnVPWiYvC3Tm-1eFc-TYjhnWAAk2Qy8uPzdXSD_4xsjrAfjSnDMow0fqa-I60WEgTKYVIlihZX5qLZI/s320/viiii.jpg" width="320" /></a></div></div>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-36512842168620431812010-10-11T09:21:00.000-07:002010-10-15T01:32:48.958-07:00You're Beautiful ( korean drama ) theme song compilation<object height="344" style="background-image: url("http://i2.ytimg.com/vi/AW_e8UIUCeM/hqdefault.jpg");" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/AW_e8UIUCeM?fs=1&hl=en_US"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/AW_e8UIUCeM?fs=1&hl=en_US" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" width="425" height="344"></embed></object>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-700023148015455692.post-46416363157097971492010-10-07T23:44:00.000-07:002010-10-07T23:45:52.033-07:00NAT KING COLE L-O-V-E<object height="344" style="background-image: url("http://i3.ytimg.com/vi/JErVP6xLZwg/hqdefault.jpg");" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/JErVP6xLZwg?fs=1&hl=en_US"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowscriptaccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/JErVP6xLZwg?fs=1&hl=en_US" allowscriptaccess="never" allowfullscreen="true" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" width="425" height="344"></embed></object><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">top song</span>viethathahttp://www.blogger.com/profile/08196736953856996797noreply@blogger.com0